Diantara Berjuta Mata Air Ilmu

.

About


ShoutMix chat widget

Sabtu, 09 April 2011

Misteri dibalik TANGAN SEJUK Seorang Perawat Terbaik

Oleh. Ari Wahyono


Tiba-tiba riuh terdengar tepuk tangan pengunjung ketika sebuah nama di panggil naik ke podium. "Kita panggil, dengan bangga, SEORANG PERAWAT TERBAIK di Rumah Sakit ini: Sri Nuraini Kamilah (Bukan nama sebenarnya)". Semua mata menatap sang perawat muda yang mengharumkan nama Almamaternya ini. Adik kelas, dan pembinanya di rumah sakit tersebut bangga menjadi bagian dari prestasinya yang gilang gemilang tahun demi tahun.
Setelah penghargaan terbaik ia sabet, dan segudang prestasi ia raih di bidang keperawatan pernah ia sandang. LAntas apa yang hebat?. Dalam sebuah pidato sambutannya, meski suaranya lirih dan lembut nyaris tak terdengar. Ia dengan jelas menyampaikan pesan kepada semua pengunjung dalam hari penganugerahan itu.
Berikut potongan nasihatnya, "Ayahanda, Ibunda, Guruku, Kakak, Teman-teman, Pembimbing,....Sulit sekali ketika harus menjelaskan apa kiat saya memperoleh semua ini. Karena saya juga tak pernah menduga sekalipun memperoleh penghargaan ini. Yang saya rasakan, saya selalu berbahagia bisa melihat setiap pasien di tiap keadaan bisa tersenyum bahagia merasa di layani....." Tepuk tangan kembali menggemuruh memenuhi ruang penganugerahan itu. "....Namun, silahkan dan bagi siapapun membuktikan. Bahwa Allah SWT.....Tuhan yang menciptakan kita, pernah memberikan anugerah terindah dan terbesar dalam kehidupan seseorang...itulah CINTA!!".....Standing Applause (tepuk tangan) sambil berdiri kembali menggetarkan auditorium Rumah Sakit itu...Selesai menyampaikan kalimat itu, sang perawat ini turun dari podium....tertunduk dan menitikkan air mata. Yang kemudia memicu banyak pertanyaan....air matanya seolah memberikan isyarat lain dari ucapannya.
Perawat, Tak Semudah yang Dilihat
 Tiga hari kemudian seorang wartawan yang matanya jeli ingin mengungkap apa rahasia dibalik semua prestasi perawat ini. maka ia mengumpulkan data dan semua informasi baik dirumah maupun di tempat ia kerja. Nyaris tak ada tanda-tanda. Namun ketika ia mewancarai seorang teman dekatnya, yang kebetulan pernah bersamanya 5 tahun di satu rumah sakit. Ia tak mau disebut namanya, namun ia kemudian mengajak si wartawan ke sebuah bangsal. "Dari sinilah semua berawal"......
Tanpa mengurangi nilai kisah, kisah ini kami ringkas. Singkatnya beberapa tahun lalu di bangsal d ruang itu datang seorang pasien pemuda, yang ternyata tak lain adalah kekasih si perawat. Sehari-hari menjalani perlakuan medis pemuda ini di rawat sang kekasihnya. Hingga ber puluh hari, namun nasib memisahkan mereka. Sang pemuda diambil Yang Maha Hidup. Hari itu hari peubahan Sri Nuraini Kamilah, Sang Perawat.....Setelah hari itu, ia melihat setiap pasien yang ia tangani seperti Kekasihnya.
Antara Kemanusiaan, Cinta dan Profesi bertemu

Sri Nuraini Kamilah selalu memperlakukan pasiennya LUAR BIASA, menyuapi, menggatikan pakaian, Memandikan, Membersihkan luka, membersihkan semua kotoran yang ada di bangsal yang menjadi tugasnya. Ia lakukan semua seperti ia perlakukan kepada kekasihnya. Mengantarkan, menunggui, menyambut pasien, mengantarkan dst benar-benar seperti kekasihnya. Ia lakukan sepenuh hati, bahkan jika diluar jam kerja pun akan ia kerjakan sepanjang ia bisa lakukan. Di awal masa itu, ketika temannya mencegahnya ia selalu menjawab "andaikan aku lebih peduli, mungkin aku akan menyelamatkan kekasihku...sambil berkaca-kaca".....Cinta sungguh DAHSYAT.

1 komentar:

 
Design Downloaded from Free Website Templates Download | Free Textures | Web Design Resources